Saturday, January 30, 2010

CALCIOPOLI atau FARSOPOLI: Apa yang Sebenarnya Terjadi

KATA PENGANTAR
[Kepada bapak-ibu ketua sidang, sekretaris, serta penguji, dan pembimbing yang saya hormati, sebelum saya memulai mempresentasikan disertasi saya, izinkan saya untuk terlebih dahulu memberikan pendahuluan sekaligus statement of intent saya tentang penelitian ini...]
Calciopoli mungkin merupakan salah satu bagian yang paling membentuk & menyadarkan saya tentang apa artinya menjadi fans Juventus. Pertama kali saya mendengar tentang masalah ini circa Mei 2006, jelas saya sangat kaget (coming out of nowhere, gitu loh!). Ketika kemudian dalam perkembangannya Juventus semakin dikeroyok di Italia sana, sampai La Triade cepat sekali mengundurkan diri (walaupun waktu itu saya belum tahu apa alasan sebenarnya), dan tahu-tahu saya dapati tim saya bermain di Serie B, saya sempat tidak habis pikir mengapa Moggi & Giraudo tega melakukan ini. I mean, how could you, of all people, do this? Bahkan Trofi Piala Dunia yang diraih Ale dkk., tidak berarti apa-apa buat saya (sejak 2006 itu saya memang sudah tidak peduli lagi dengan Gli Azzurri), sebelum saya tahu apa yang sebenarnya terjadi (?). Arghhh. Ehm..maaf saya terbawa emosi. Tetapi ketika itu saya katakan kepada diri saya sendiri, ‘hey, you know what? I’ll stick to my team, no matter what!’ Pandangan saya ketika itu adalah apabila memang ada rekaman telepon yang menegaskan bahwa Moggi bersalah dan sebuah peradilan (walaupun itu cuma peradilan olahraga) memutuskan bahwa adalah keharusan untuk menghukum Juventus karenanya maka tidak ada yang fans biasa seperti saya bisa lakukan kecuali menerima fakta ini bahwa tim saya curang dan tertangkap basah. Pastinya itu mengganggu saya, tetapi saya harus menerimanya. Yang jelas, Juni-Juli tahun 2006 itu saya tidak membela Moggi atau Juventus karena saya tidak punya alasan untuk itu.

Jadi saya jalani musim 2006/2007 itu sama seperti musim-musim sebelumnya, bahkan mungkin lebih. Tetapi memang ada yang masih menjanggal di hati saya. Apa itu? Waktu itu, saya mencoba masuk ke forum-forum fans Juve Italia atau Internasional, untuk mencoba mencari tahu ini:
Ok, let’s say Moggi memang bersalah, tetapi saya mau tahu bersalah dalam hal apa? When, where, how? Saya pikir latar-belakang ini penting untuk diketahui karena menurut saya memulai penelitian, investigasi—atau apapun namanya—di atas sikap apriori seperti, “Pasti biang keladi semua ini adalah Moratti, ...fuck it, jangan-jangan kerusuhan 1998, peristiwa 11 September, invasi Yahudi ke Lebanon-Palestina, resesi ekonomi dunia, dan kenapa HP saya dicopet di KRL tadi malam pekerjaan dia semua,” adalah bukan hanya naif, kekanak-kanakan, tetapi juga yang lebih penting, tidak akan membawa kita kemana-mana (well, kecuali ke halaman registrasi myspace untuk bergabung dengan anak-anak emo di sana). Jadi sekali lagi, ketika itu saya hanya mau tahu, apa sebenarnya kesalahan Moggi—secara mendetail? Jangan harap penjelasan yang kita bisa temui di situs-situs berita olahraga internasional bisa memuaskan dahaga orang-orang yang haus (apalagi media-media olahraga Indonesia yang murahan & dari dulu memang enggak pernah suka Juve)! Tidak ada penjelasan yang benar-benar layak disebut “penjelasan” di sana, kecuali kata-kata, “cheating,”influencing-fixing match,”altering results” bisa dianggap sebagai sesuatu yang punya nilai secara hukum (malahan lebih mirip opini fans). Circa + akhir 2007, pencarian saya akhirnya berhenti di salah satu forum fans Juve dalam bahasa Italia, j1897.com (sekarang sudah pindah domain). Semenjak menemukan forum ini, saya akhirnya tahu bahwa Juventus justru lebih tepat dicurangi ketimbang melakukan kecurangan.

Nah, forum j1897.com ini jugalah yang kemudian memperkenalkan saya dengan seseorang yang bernama Giuseppe Solinas (
nickname dia di internet “gsol”), seorang fans Juve keturunan dan warga negara Italia yang tinggal di Toronto, Canada. Dia mungkin orang pertama yang membuka borok-borok calciopoli ke khalayak Internasional dengan bahasa Inggris. Ini dimungkinkan bukan saja karena dia fluent dalam bahasa Italia-Inggris, tetapi juga karena dia benar-benar meneliti seluruh sisi masalah ini sampai ke ujung-ujungnya (koneksinya yang luas dengan lawyers, jurnalis, pengamat, hardcore fans juga membantu). Ironisnya, jika di forum-forum fans Juve berbasis Italia penelitian orang-orang seperti Giuseppe ini diapresiasi dan dihargai, di forum-forum fans Juve berbasis bahasa Inggris justru sebaliknya. Setengah atau mungkin mayoritas member menanggapi dengan dingin, bahkan menolak mentah-mentah dan sampai memprovokasi Giuseppe dan member-member yang mengapresiasinya dengan respons-respons kekanak-kanakan (menghina, trolling, dll.). Now, don’t get me wrong. Tidak ada salahnya dengan kritik, bahkan bagus, tetapi ada perbedaan yang sangat jelas antara kritik yang dilandasi pengetahuan atau paling tidak rasa penasaran dengan kritik yang semata-mata dilandasi sikap sok tahu, spekulasi, provokasi, atau kedengkian (“karena ternyata ada seorang newbie di forum kebanggaan kita ini sok ‘mengajari’ kita dengan sesuatu yang memang kita tidak tahu, dan dalam proses itu telah mempermalukan kita sebagai sesepuh-sesepuh forum—yang sekali lagi, memang tidak tahu kecuali sedikit”). Yang jelas, bagaimanapun menjengkelkannya, forum-forum jenis yang kedua ini, melalui kritik-kritiknya yang “terawat” maupun yang “tidak terawat,” banyak membantu saya dalam hal ia menampakkan ke permukaan diskusi-diskusi dan debat-debat menarik (belum termasuk saling tukar-menukar cacian) yang dapat mengangkat sisi-sisi permasalahan yang penting namun (sebelumnya) kurang diperhatikan.

Sampai saat ini, saya terus berusaha menjaga kontak dengan pihak-pihak yang ahli dalam bidang ini (Giuseppe, Giu le Mani dalla Juve, forum-forum Italia, dll.), bertanya apa yang perlu ditanya, atau
progress update. Adapun tentang tulisan-tulisan Giuseppe, saya sudah mengumpulkannya dan sampai sekarang materinya sudah berjumlah lebih dari 100 halaman kertas jenis A4 (itupun masih belum selesai). Saya juga mengelola grup farsopoli dalam bahasa Indonesia di Facebook, yang di sana saya sudah menerjemahkan beberapa dari tulisan-tulisan tadi (Calciopoli atau Farsopoli: Apa yang Sebenarnya Terjadi).

Akhir kata, saya juga ingin mengatakan bahwa saya ada di sini bukan hanya dalam rangka menerjemahkan (gratis pula) tulisan-tulisan penelitian penting seputar calciopoli (karena toh saya yakin kalian semua jago-jago bahasa Inggris, kecuali mungkin yang waktu sekolah suka bolos pas pelajaran bahasa Inggris), tapi juga mendiskusikan masalah-masalah pelik di dalamnya, atau kalau memang perlu, menjawab pertanyaan kalau ada yang mumet untuk dimengerti. Tanpa sedikitpun bermaksud untuk sombong, saya telah mendalami masalah ini selama dua tahun terakhir (walaupun disela-sela kesibukan kuliah, skripsi,
real life, dll.) dan karena itu saya rasa saya cukup well-informed untuk berbicara dalam topik ini (kalau ini penting untuk diungkapkan, saya bahkan sempat mempertimbangkan untuk mengambilnya sebagai topik skripsi, walaupun tidak jadi). Mudah-mudahan tidak ada yang salah paham, saya tidak pernah merasa paling tahu tentang topik ini, karena itu kalau ada sesuatu yang saya tidak tahu saya akan jujur, atau kalau saya mem-posting pendapat/opini saya/Giuseppe/siapapun, saya akan tegaskan bahwa itu baru opini yang masih harus dibuktikan, terlepas dari masalah inti calciopoli itu sendiri yang sama sekali bukan opini. Sekali lagi, saya membuat ini bukan untuk berkelahi/adu urat dengan orang-orang yang tidak sependapat dengan saya tentang calciopoli. Saya membuat ini untuk memberikan orang-orang kesempatan yang fair untuk mendengar fakta-fakta yang telanjang (tetapi coba ditutup-tutupi) ketimbang apa yang selama ini dicekoki kepada kita semua untuk dipercaya oleh media-media berbasis (kota) Milan yang terlalu memihak. Terakhir sekali untuk forum ini, kalau masih ada yang bertanya, “Lalu, kenapa tidak dari dulu mengungkapkan ini ke khalayak Tanah Air (forum/media/blog komunitas)?”, silahkan lihat lagi curriculum vitae saya di Lounge Perkenalan. Ok, sekarang mari kita sudahi presentasi basa-basi ini. Let’s roll the dice!

Untuk kelanjutan ceritanya bisa dilihat disini

About the Author

Yudhiztiro

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

 
Techno Autis © 2015 - Blogger Templates Designed by Templateism.com